Sabtu, 28 April 2012

Upaya Konservasi di Kawasan Lahan Miring


Konservasi tanah merupakan penggunaan tanah sesuai dengan daya guna dan kemampuan, setelah memanfaatkannya kita harus memelihara/mempertahankan produktivitasnya dengan jalan memperlakukan dengan syarat yan gdiperlukan. Konservasi tanah bukan berarti penundaan pemanfaatan tanah, tetapi menyesuaikan macam penggunaannya dengan sifat-sifat atau kemampuan tanah, dan memberikan perlakuan sesuai dengan syarat-syarat yang diperlikan. Pada dasarnya usaha konservasi tanah harus dilakukan melalui/dengan:

1.    Mengurangi besar energi perusak
2.    Meningkatkan ketahanan agregat tanah terhadap pukulan air hujan dan kikisan limpasan permukaan
3.    Memperbaiki pelindung.

Kemiringan suatu lahan dapat mempengaruhi erosi karena pengaruhnya lewat energi. Sifat lereng yang mempengaruhi energi penyebab erosi adalah:
1. Kemiringan
2. Panjang Lereng
3. Bentuk Lereng

Kemiringan akan mempengaruhi kecepatan dan volume limpasan permukaan. Pada dasarnya makin curam suatu lereng, makin cepat laju limpasan permukaan, infiltrasi sedikit, volume limpasan permukaan semakin besar. Jadi, dengan meningkatnya prosentasi kemiringan, erosi akan semakin besar.

Upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam rangka perbaikan fungsi lahan pertanian di kawasan yang miring dalam suatu arahan konservasi untuk setiap satuan lahan, arahan secara vegetatif maupun mekanis. Usaha-usaha yang diusahakan dalam arahan tersebut antara lain :

1.                       Arahan konservasi lahan secara vegetatif
Upaya konservasi secara vegetatif merupakan salah satu upaya dalam memperbaiki kondisi biofisik lingkungan yang telah rusak. Konservasi secara vegetatif ini diharapkan  mampu memberikan dampak positif dalam segi ekologi, ekonomi, dan sosial. Oleh karena itu, perlu diupayakan suatu sistem yang perlindungan lingkungan berbasis vegetatif dengan pilihan teknologi agroforestri.

2.                       Arahan konservasi lahan secara mekanis
Upaya konservasi secara mekanis diperlukan secara temporal terutama pada lahan-lahan yang telah mengalami kerusakan parah guna mengurangi sedimentasi ke sungai sebelum usaha secara vegetatif mampu mengurangi tingkat sedimentasi di sungai. Konservasi secara mekanis ini yaitu a). Pembuatan saluran pembuangan air (SPA), saluran pembagi, bangunan terjunan, perbaikan dan penguatan teras ; dan b). Pembuatan bangunan-bangunan penahan dan pengendali sedimen (check-dam, bangunan penahan, dsb)

Upaya Konservasi
1.      Filter Vegetasi
Kondisi landform sebagian wilayah pertanian di lahan miring berupa perbukitan memanjang yang terdiri dari puncak bukit dan lereng tunggal yang menuju lembah berupa aliran sungai yang juga memanjang mengikuti torehan gunung.  Dalam kondisi seperti saat ini di mana sebagian besar lahan tidak tertutup oleh vegetasi permanen atau gundul, maka terjadi erosi yang sangat hebat dan sebagian besar akan masuk ke aliran sungai sebagai sedimen terangkut. Demikian pula longsoran tebing yang pada umumnya berada langsung di atas aliran sungai, apabila tidak ada penahan yang cukup kuat maka akan langsung masuk ke sungai.  Hal inilah yang memicu terjadinya banjir bandang di bagian hilir. Sepanjang bantaran sungai-sungai di kawasan Pegunungan yang umumnya berbentuk V pada umumnya tidak memiliki penahan (Gambar 1).

Untuk mengurangi jumlah sedimen di sungai, maka material yang akan masuk sungai perlu dihambat dengan berbagai upaya, diantaranya adalah rorak (lubang pengendap), strip vegetasi dan filter vegetasi. Filter vegetasi ditanam disepanjang tepi sungai atau bantaran sungai selebar antara 10 – 25 m, berupa tanaman yang sangat rapat terdiri dari beraneka species. Salah satu filter vegetasi yang sudah ada di beberapa lokasi adalah bambu. Pemilihan tanaman harus mempertimbangkan kecepatan tumbuhnya. Oleh karena upaya ini merupakan penyelamatan, maka diperlukan tanaman yang bisa tumbuh cepat, misalnya kombinasi kaliandra dan rumput-rumputan. Jika tanaman pioner sudah menutup permukaan maka bisa diikuti dengan penanaman jenis-jenis lainnya.


Gambar 1. Pohon di bantaran sungai sebagai penahan dan penguat tebing.

Penanaman filter sedimen di sepanjang bantaran sungai harus benar-benar dilaksanakan secara rapat agar justru tidak terbentuk konsentrasi aliran pada “lubang-lubang” barisan tanaman. Adanya lubang-lubang ini dapat mengakibatkan aliran terkonsentrasi sehingga laju aliran sangat besar dan memiliki kekuatan merusak yang sangat besar. Prinsip saringan vegetasi adalah memecahkan aliran dan membuat aliran merata sehingga terjadi pengurangan kecepatan aliran yang selanjutnya memberi kesempatan untuk mengendapkan sebagian dari material tanah yang terangkut.

2.      Strip Vegetasi
Lereng di kawasan miring pada umumnya berupa lereng tunggal sederhana sehingga mempunyai bidang permukaan seragam dan luas. Apabila lereng seperti ini dalam keadaan terbuka atau gundul maka tidak ada yang menghambat ketika terjadi limpasan permukaan. Limpasan permukaan akan mengalir dengan bebas sehingga mempunyai kekuatan yang sangat besar untuk menggerus dan mengangkut.

Upaya yang paling cepat, murah dan efektif untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut adalah dengan menanam tanaman secara baris mengikuti garis kontur atau dikenal sebagai strip vegetasi. Cara ini sangat banyak diterapkan di kawasan berbukit dan bergunung di Filipina khususnya di Mindanao yang dikenal dengan Strip Vegetasi Alami (NVS : Natural Vegetation Strips).  Pada bidang lereng ditarik garis-garis kontur dengan jarak antara 5 – 10 m tergantung dari besarnya kemiringan. Pembuatan garis kontur merupakan proses yang sulit jika belum berpengalaman, sehingga perlu adanya pelatihan bagi para petani dan petugas lapangan. 

Jenis tanaman yang dipilih untuk strip vegetasi biasanya berupa kombinasi antara tanaman perdu seperti rumput, vetifer, jenis-jenis leguminosa (kaliandra), sampai beraneka jenis pohon.  Tanaman ditanam secara rapat sepanjang garis kontur yang sudah ditetapkan,  Tanaman seperti rumput gajah atau setaria dan vetifer bisa dipanen secara berkala tetapi tidak sampai membongkar rumpun atau perakarannya sehingga jika terjadi hujan dan limpasan permukaan barisan (strip) ini masih berfungsi sebagai penghalang aliran air. Adanya tanaman lain baik perdu maupun pohon yang bisa dipangkas akan memperkuat sistem untuk menghambat laju aliran air permukaan langsung ke arah bawah lereng. 


Gambar  2. Strip vegetasi : penanaman tanaman sehingga membentuk barisan atau strip sepanjang garis kontur.

3.      Konstruksi Bangunan Konservasi

a.         Teras : Perbaikan dan Penguatan
a.1.    Teras Gulud
Teras gulud adalah barisan guludan yang dilengkapi dengan penguat guludan (bisa dari rumput alami) dan saluran air pada bagian lereng atasnya. Teras gulud umumnya dibangun pada lahan dengan kelerengan agak landai (<15%), berfungsi untuk menahan laju aliran permukaan dan meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah. Saluran air berfungsi untuk mengalirkan air aliran permukaan dari bidang olah ke saluran pembuangan air. Teras gulud yang dibuat sebaiknya dikombinasi dengan teras individu pada setiap pohon yang ditanam.





Gambar 3. Pembangunan dan Konstruksi Teras Gulud

Konstruksi teras gulud:
o   Buat garis kontour sesuai dengan jarak vertikal = 1.25 m
o   Pembuatan guudan dimulai dari lereng atas dan berlanjut ke bagian bawahnya.
o   Teras gulud dan saluran airnya  dibuat membentuk sudut (0,1-0.5 %) dengan garis kontur menuju ke arah saluran pembuangan air.
o   Saluran air digali dan tanah hasil galian ditimbun di bagian bawah lereng dan dijadikan guludan.
o   Tanami guludan dengan rumput penguat dari rerumputan alami.
o   Bila tidak ada Saluran Pembuangan Air yang alami diperlukan konstruksi saluran pembuangan air yang aman.

a.2.    Teras Bangku
Seperti halnya teras gulud, teras bangku berguna untuk menurunkan laju aliran permukaan dan menahan erosi. Teras bangku dibuat dengan jalan memotong lereng dan meratakan tanah di bidang olah sehingga terjadi suatu deretan berbentuk tangga. Sebagian kecil saja dari kawasan di Pegunungan Kapur di Malang Selatan ini direkomendasikan teras bangku datar sebagai tempat tanaman pohon atau tanaman pangan dan sayuran dengan kombinasi strip vegetasi. Teras bangku ini memerlukan biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan teras bangku datar atau teras bangku berlawanan arah kemiringan.


Gambar 4. Rancangan Konstruksi Teras Bangku


Gambar 5. Penguat Tebing (dinding) pada Konstruksi Teras Bangku

Pembuatan:
o   Teras bangku dibuat dengan jarak vertikal 0.5 sampai 1 m.
o   Pembuatan teras dimulai dari lereng atas dan terus ke lereng bawah untuk menghindarkan kerusakan teras yang sedang dibuat oleh air aliran permukaan bila terjadi hujan.
o   Tanah bagian atas digali dan ditimbun ke bagian lereng bawah sehingga terbentuk bidang olah baru. Tampingan teras dibuat miring; membentuk sudut 200% (63o) dengan bidang horizontal.
o   Kemiringan bidang olah berkisar 0 – 3% mengarah saluran teras.
o   Guludan (bibir teras) dan bidang tampingan teras ditanami dengan tanaman berakar rapat, cepat tumbuh dan menutupi tanah dengan sempurna.
o   Sebagai kelengkapan teras perlu dibuat saluran teras, saluran pengelak, saluran pembuangan air serta terjunan. Ukuran saluran teras: lebar 15-25 cm, dalam 20 15 cm.
o   Untuk mengurangi erosi dan meningkatkan infiltrasi, rorak bisa dibuat di dalam saluran teras atau saluran pengelak.
o   Air aliran permukaan perlu diarahkan pada saluran pembuang air yang aman

a.         Saluran Pembuangan : SPA dan Saluran Pembagi
Saluran pembagi atau diversion tunnels merupakan selokan di atas bibir teras untuk mengalirkan air ke arah saluran pembuangan. Aliran permukaan dari sebuah bidang teras yang menuju ke arah bawah ditampung didalam selokan ini dan pembuangannya dibagi dua ke arah sisi kanan dan kiri. Ukuran atau penampang melintang saluran ini disesuaikan dengan lebar dan panjang teras serta kemiringannya, umumnya lebar 20 – 40 cm dengan kedalaman 20 – 40 cm. Jika teras permanen, maka bibir teras dan dasar saluran pembagi  sebaiknya diperkuat dengan rumput. Pemeliharaan saluran pembagi perlu selalu dilakukan sebelum musim penghujan karena adanya sedimen yang mengendap di dasar saluran dapat mengurangi kapasitas saluran.

Gambar 6. Saluran pembagi (diversion tunnels) dan saluran pembuangan (SPA) untuk mengendalikan aliran air  sebagai bagian dari pembangunan teras

Saluran pembuangan air (SPA) merupakan saluran yang arahnya tegak-lurus kontur, berfungsi untuk menampung aliran air dari saliran pembagi dan mengalirkannya ke bagian bawah lereng. Saluran ini menampung aliran dari beberapa saluran pembagi sehingga jumlah alirannya cukup besar dan jika kemiringan agak curam maka kecepatannya juga sangat tinggi. Oleh sebab itu ukuran saluran pembuangan air harus agak besar dan agak dalam, biasanya lebar 0,5 – 1 ,0 m dengan kedalaman antara 0,5 – 1 m. Karena aliran air di saluran ini sangat deras, maka sering terjadi penggerusan dasar saluran atau tebing saluran, sehingga mengakibatkan runtuh atau longsor. Untuk menghindari kejadian itu, biasanya dasar saluran pembuangan diperkuat dengan batu atau rumput demikian pula tebing-tebingnya. Jika saluran ini agak panjang dan curam, maka perlu dilakukan pemotongan saluran dengan membuat bangunan terjunan (drop structure) yang akan diuraikan dalam bab berikut.

b.        Bangunan Terjunan
Sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya, bangunan terjunan ini merupakan bagian dari saluran pembuangan air yang ditujukan untuk pengamanan saluran dan mengendalikan aliran air. Bangunan terjunan dibuat sepanjang saluran pembuangan air yang tegak lurus dengan arah garis kontur. Ukuran dan bentuk bangunan terjunan tergantung dari kemiringan saluran dan besarnya saluran.  Pada umumnya bangunan terjunan terdiri dari beberapa bagian (lihat Gambar 7), yang merupakan bagian penahan  arus air.  Bangunan terjunan dibuat dari beberapa jenis bahan sesuai dengan ketersediaannya,  yang paling banyak adalah dari batu atau dari bambu atau bisa juga dari kayu atau dari karung-karung pasir. Jika aliran kecil saja, maka bangunan terjunan umumnya hanya diperkuat dengan rumput.


Gambar 7. Gambar Desain Bangunan Terjunan (drop structures) yang dibangun dari batu, bambu atau kayu

c.         Rorak dan Bangunan Penangkap Sedimen
Rorak adalah lobang tanah diantara tanaman pohon dan dibangun untuk menangkap limpasan dan erosi (Gambar 3.14).  Rorak dapat konstruksi dalam 60 cm, lebar 50 cm, jarak 10-15 m, jarak baris 20 m (pada kelerengan landai) atau 10 m (pada kelerengan agak curam).
Rorak dapat dimodifikasi dengan membangun dinsing dan dasar dari semen, supaya tidak mudah runtuh. Agar biayanya menjadi lebih murah dan berfungsi efektif, maka lubang-lubang rorak perlu dibangun dengan ukuran yang agak besar, misalnya 2 m x 2 m x 2 m, menyerupai bak penampung air. Jika bak penampung sudah hampir penuh, maka sedimen harus dibersihkan agar berfungsi kembali. Bak penampung ini juga berfungsi sebagai tandon air pada musim kemarau.


Gambar 8. Contoh rorak di lahan pertanaman kopi

Rorak semacam ini sesuai untuk lahan yang tidak terlalu curam dan belum diteras. Lahan agak berombak dengan kemiringan 2 – 15 %, membentuk sistem aliran yang kompleks, pada umumnya ditanami sayur-sayuran. Pada musim penghujan akan banyak sekali material tanah yang terangkut aliran, sehingga perlu adanya rorak (sediment trap) yang dibangun agak rapat satu sama lain.


Gambar 9. Sketsa penangkap sedimen yang dibangun pada saluran pembagi atau saluran pembuangan air di bagian atas check dam.

d.        Bangunan Penahan (Gully Plug)
Pertemuan saluran pembuangan atau drainasi baik yang alami maupun buatan mengakibatkan aliran terkonsentrasi sehingga memiliki kekuatan merusak dan menggerus yang sangat besar. Aliran air ini juga membawa serta material tanah sebagai beban terangkut dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Upaya untuk menghambat laju aliran dan sekaligus memberi kesempatan untuk mengendapkan sebagian bahan yang terangkut dapat dilakukan dengan membangun hambatan yang dikenal sebagai bangunan penahan atau gully plug.
Bangunan penahan dapat dibuat dari batu, kayu, atau bambu sesuai dengan ketersediaan disekitar lokasi. Ukuran dan bentuk bangunan penahan disesuaikan dengan keadaan di lapangan, terutama tergantung faktor-faktor kelerengan, penampang saluran dan luas daerah tangkapannya. 

e.         Bangunan Penahan Longsor
Tanah longsor di Sumbermanjing Wetan dapat dibagi menjadi dua macam yaitu longsor dangkal dan longsor dalam. Selama survei hanya dijumpai longsor dangkal, yakni runtuhnya massa tanah permukaan, biasanya dijumpai di tebing sungai atau tebing jalan.  Walaupun volume longsor macam ini kecil, tetapi jika jumlahnya banyak maka akan memberi kontribusi yang cukup besar terhadap jumlah sedimen yang masuk ke sungai. Salah satu pemicu terjadinya longsor dangkal ini adalah absennya pohon-pohon yang memiliki perakaran dalam dan intensif. Perakaran pohon yang dalam dan intensif mempunyai peran penting dalam menahan dan mengikat partikel tanah sehingga tidak runtuh ketika mengalami pembasahan waktu hujan.

Penanggulangan longsor dangkal dapat dilakukan dengan penanaman jenis-jenis pohon yang memiliki perakaran dalam dan intensif.  Disamping itu, untuk penanganan mendesak dapat dibuat bangunan penahan baik dari anyaman bambu (gedeg) atau dari pasangan bambu dan kayu atau dari pasangan batu dan beton.  

Di kawasan dengan intensitas kegiatan manusia yang tinggi sehingga rawan longsor sebaiknya dilakukan upaya memperkecil timbulnya penyebab longsor dengan mengkombinasikan : (a) penanaman pohon yang berakar dalam tetapi ringan seperti bambu kecil, (b) memperlancar drainase (pembuangan air), dan (c) membuat bangunan penahan, namun konstruksi ini biasanya sangat mahal dan kurang diprioritaskan dalam kawasan hutan.


Thanks to SomeOne


Thanks" to those who LIE to me - you only make me see the truth and the truth about what kind of person that you are!

"Thanks" to those who HATE me - you are only making me a stronger person!

"Thanks" to those who GOSSIP about me - you are only making me the centre of your world!

"Thanks" to those who LEFT me - you only make me stronger and think twice about making the same mistake again!

"Thanks" to those who ENVY me - you are only making my self esteem grow!

"Thanks" to those who WORRY about me - you only make me realise someone cares!

"Thanks" to those who STAY - you make me realise who my true friends really are!

"Thanks" to those who CARE about me - you only make me feel special!

Last "Thanks....."

"Thanks" to those who LOVE me - you only make me love more! ♥♥♥

Tips Desain Banner n Baliho


Ada beberapa hal yang harus di perhatikan bagi seorang desain grafis bila ingin mendesain sebuah banner maupun baliho, karena sizenya yang besar sehingga sangat mungkin mengurangi memory ram dan daya kerja di komputer, komputer kita bisa menjadi sangat lambat aksesnya dan akhirnya memakan waktu yang lama bahkan terkadang komputer bisa hang.

Tips berikut mudah-mudahan bisa bermanfaat khususnya para desain grafis maupun pengunjung blog ini. Tips ini juga hasil dari pengalaman liku-liku saya selama mengerjakan pembuatan banner, baliho dan sejenisnya.
  • membuat banner dan baliho bisa memakai adobephotoshop, coreldraw, illustrator dan freehand
  • karena proses akhir cetakan menggunakan mesin digital printing upayakan file terkonvert atau di-export ke file JPG dengan proses warna CMYK bukan RGB.
  • jangan pernah dilupakan bahwa dalam mengerjakan-nya harus menggunakan warna CMYK sekali lagi CMYK karena hukumnya Wajib dan di haramkan dalam dunia desain. Kenapa ? kenapa tidak boleh RGB, apa artinya RGB dan CMYK. silahkan baca penjelasannya tentang RGB dan CMYK.
  • jika ukuran banner sangat besar misal : 2m x 3m, 3m c 4m, 3m x 5m, 10m x 2m, 25m x 3m dan ukuran big size lainnya pakai alternatif resolusi 96 atau 100 dpi.
  • jangan membuat ukuran banner khususnya yang besar dan panjang dengan ukuran asli, pakai ukuran image sizenya dengan setengahnya misal ukuran 3×5 meter di perkecil 1.5 x 2.5m dg resolusi 100dpi (di potoshop).
  • ukuran big size sebaiknya menggunakan perbandingan dari aslinya misal  50% dari ukuran sebenarnya. gunakan imagesize di photoshop dan atur sesuai kebutuhan.
  • usahakan memoy sizenya di sheetnya tidak melebihi 500mb ( maksudnya memory yg dibutuhkan saat mengerjakan desain tersebut, biasanya bisa dilihat di toolbar nav bawah misal Doc: 100M : 50M
  • agar gambar tidak pecah ambil gambar ukuran sizenya diatas 150kb atau minimal bila di lihat gambar tidak pecah
  • jangan memaksakan gambar yang tidak maksimal karena sangat mempengaruhi hasil dan kualitas, sebagus apapun desain akan mengurangi mutu jika gambar pecah
  • resolusi gambar 72dpi bukan berarti gambar jelek dan pecah, coba di cek di photoshop lihat sizenya misal jika size 500pixel resulosi 72 artinya gambar cukup bagus
  • deteksi gambar pecah atau tidak harus dilihat resulosi dan pixelnya seimbang
  • di coreldraw setelah selesai lebih baik file diexport ke JPG dg resolusi 300 dpi dan original size serta image with CMYK. Semakin besar ukurannya maka resolusi harus dikurangi termasuk prosentasi size nya.

Jumat, 27 April 2012

"Learn, Live and Hope"


Learn from yesterday Take all your past mistakes, and failures and use them for motivation in order to gain an advantage to succeed on your new ventures. Don't let the fear of committing another mistake or failing again stop you from trying new adventures and new opportunities. 

Live for today Never live for the past, live in the moment and seize the sensible opportunities presented to you. Be willing to take risks, as risk are one of the most important keys to living for today, and never let anyone, including yourself stop you from achieving what you know you can. 

Hope for tomorrow Make plans, set goals, and follow your dreams. Too many of us limit our hopes and ourselves by not dreaming big enough, or hoping big enough. Dream as big as you can dream, and work as hard as you can work in order to achieve your maximum potential

Tanaman Liar Obat Hypertiroid itu Bernama "Ciplukan"


Banyak tanaman yang dianggap gulma bagi masyarakat ternyata memiliki banyak manfaat yang belum diketahui. Salah satu tanaman liar yang banyak ditemukan adalah Physallia angulata L. atau lebih dikenal dengan Ciplukan. Tanaman yang biasa tumbuh di sawah dan kebun petani ini mampu mengobati penyakit hypertiroid.
Bagi orang yang sebagian besar masa kecilnya tinggal di desa atau setidaknya suka bermain di sawah, kebun ataupun padang rumput tidak asing lagi dengan nama ciplukan (Physallia angulata L.). Famili Solanaceae (terung – terungan) ini tumbuh pada ketinggian 1 – 1800 mdpl pada tanah – tanah kosong yang tidak terlalu basah. Walaupun dapat ditemukan dimanapun khususnya daerah tropis, tanaman ciplukan ini sesungguhnya berasal dari kawasan tropis Amerika Latin.
Mudah Tumbuh dan Liar
Orang Indonesia mengenal tanaman ini sebagai tanaman liar yang tumbuh dengan mudah dan dapat ditemukan dimana saja. Bahkan petani menyebut tanaman ini sebagai gulma. Ciplukan sangat populer bagi masyarakat. Saking populernya tanaman ini, setiap daerah memiliki nama yang khas untuk menyebut tanaman ini. Di Bali dikenal sebagai kopok – kopokan, daerah Sunda mengenalnya dengan cecendet atau cecenet. Di Madura populer dengan nama nyor – nyoran, Letokan di Minahasa, Laponanat di Pulau Seram dan di Sasak bernama kenampol atau dedes. Menurut peneliti ciplukan dari Universitas Brawijaya bahwa jenis tanaman ciplukan di Indonesia memiliki dua jenis spesies agulata yang banyak tumbuh di dataran tinggi. Di luar negeri jenisnya lebih bermacam – macam.
Penelitian tentang ciplukan juga berkembang di Jurusan Farmasi, misal saja di Universitas Cartagena Colombia menemukan ciplukan dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan bersifat anti pembengkakan. Bahkan dalam Farmakologi China, ciplukan diyakini memiliki rasa pahit yang bersifat menyejukkan.
Tanaman ciplukan memiliki kandungan kimiawi chlorogenik acid, asam sitrun dan fisalin. Buahnya mengandung asam malat, alkoloid, tanin. Kriptoxantin, vitamin C dan elaidic acid. Denga kandungan kimia tersebut ciplukan memiliki sifat analgetik, peluruh air seni, menetralkan racun (detoksifikasi) dan meredakan batuk.
Penelitiannya Terus Berkembang
Di negara – negara maju, ciplukan memiliki nilai ekonomis tinggi. Seperti di pasar Prefektur Ishikawa Jepang, tanaman ini dibudidayakan secara intensif dan dengan harga 780 yen Jepang per pack dengan isi 18 buah atau setara dengan Rp.4300,-. Di Singapura, buah ciplukan menjadi cemilan eskrim penutup pada restorannya.
Ciplukan ini mengandung Physalin K yang berfungsi menurunkan tekanan darah dan dapat peluruh kanker 624, kandungan gizinya tinggi. Bulu yang ada di ciplukan menghasilkan Physalin yang tinggi, proses ini bisa dikultur jaringan diperbanyak dan dijadikan kristal untuk pengobatan menurunkan darah tinggi. Selain itu Physalin dan Withanolid bersifat sitotoksik pada beberapa sel kanker dan mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara, paru-paru, dan kanker darah.
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, ciplukan diketahui memiliki aktivitas sebagai imunostimulan, antioksidan, antihyperglikemi, antibakteri, imunosupresanmasi dan sitotoksik. Penelitina yang dilakukan oleh Juanirio dan tim peneliti dari Philipina dalam menguji aktivitas antimikroba ekstrak murni tanaman ciplukan pada fraksi -29-12 yang terdiri dari fisalin B, D dan F. hasilnya fraksi tersebut dapat menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv sebesar 32 µg. Fisalin D inilah yang berperan sebagai antimikroba.
Mengobati Hipertiroid
Tiroid merupakan kelanjar metabolisme tubuh yang memiliki bentuk seperti kupu – kupu  terdapat di leher, dibawah jakun. Beratnya sekitar 28,4 gr dan memproduksi 2 jenis hormon yaitu T3 dan T4. Metabolisme tubuh seperti detak jantung, pertumbuhan tinggi badan, pembakaran kalori, dipengaruhi oleh hormon tiroid. Selama produksi tirosin normal, maka fungsi metabolisme pun berlangsung sebagaimana mestinya. Namun, apabila berlebihan menyebabkan penyakit Hipertiroid.
Hipertiroid merupakan kondisi dimana kelenjar tiroid terlalu aktif memproduksi hormon T3 dan T4 diatas batas yang dibutuhkan oleh tubuh. Kelebihan hormon Tirod ( T3 dan T4 ) ini menyebabkan terganggunya aspek metabolisme tubuh seperti detak jantung, pertumbuhan badan sampai dengan kecepatan tumbuh dalam me,bakar kalori.
Terganggunya sistem metabolisme berdampak pada kesehatan penderita dengan tanda – tanda berat badan menurun secara drastis, mata tampak melotot, badan mudah berkeringat dan sulit mengendalikan emosi. Beberapa penyebab hypertiroid adalah berlebihnya konsumsi kelenjar tiroid, terjadi peradangan pada kelenjar tiroid, atau sekresi THS ( Thyroid Stimulating Hormone ) oleh kelenjar pituitari secara abnormal.
Mahmood Vessal dari Departemen Biokimia Shiraz of Medical Sciences di Iran menemuka khasiat ciplukan untuk mengobati Hypertiroid. Mahmood Vessal menemukan apabila tikus yang diberikan ekstrak ciplukan dapat meningkatkan ektivitas enzim pituiari dan hipotalamus dapat mencegah pengeluaran TSH yang berlebihan. Tanaman liar yang sering dianggap gulma dan disia – siakan kini menunjukkan khasiatnya. Bukan hanya diusir dari lahan, tapi ciplukan juga ampuh mengusir penyakit :D

Suplemen :
Mengobati penyakit Ala “Ciplukan”
  1. Influenza dan Sakit Influenza Tenggorokan *)Tumbuhan ciplukan ( semua bagian ) yang sudah dipotong – potong seukuran 3 – 4 cm dijemur, lalu dibungkus agar tidak lembab lagi. Kemudian ambil kira – kira sebanyak 9 – 15 gr direbus, airnya diminum, lakukan sebanyak 3x sehari, atau sesuai kebutuhan dan atau petunjuk resep.
  1. Kencing Manis ( Diabetes )Sama dengan nomor satu. Tetapi pada saar merebus, rebuslah dengan 2 gelas air, hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus pda pagi hari. Ampasnya bisa direbus sekali lagi, guna diminum pada sore hari.
  1. Sakit paru – paruSama dengan nomor satu. Saat merebus, gunaka 3 – 4 gelas air. Setelah mendidih, dinginkan dan saring, minum airnya 3x sehari.
  1. AyanBuah ciplukan 8 – 10 butir dimakan setiap hari.

*) resep nomor satu juga diberlakukan terhadap beberapa penyakit, seperti : Batuk Rejan (Pertusis), Bronchitis ( Radang Saluran Penapasan ), Gondongan ( Paroritis ), pembengkakan buah pelir ( Orchitis ).
Diolah dari berbagai sumber.