Rabu, 04 September 2013

Mencari yang Sempurna

Seorang pemuda yang hidup di Perth telah sampai usia saai ia merasa harus mencari pasangan hidup. Jadi ia mencari-cari gadis sempurna di seluruh negeri untuk dinikahi. Setelah berhari-hari, berminggu-minggu mencari, ia bertemu dengan gadis yang sangat cantik-jenis gadis yang bisa menghiasi sampul majalah perempuan bahkan tanpa make-up dan kosmetik!

Namun, meski dia kelihatan sempurna, pemuda itu tak bisa menikahinya. Sebab…gadis itu tidak bisa masak! Jadi pemuda itu pun pergi. Gadis itu tak cukup sempurna baginya.

Lalu ia mencari lagi, selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan akhirnya ia menemukan gadis yang bahkan lebih cantik lagi, dan kali ini masakan gadis itu luar biasa lezat – lebih baik dari yang bisa anda dapatkan di restoran terbaik, bahkan lebih baik dari yang bisa anda dapatkan dari restoran keluarga. Gadis ini bahkan menjalankan usaha restorannya sendiri!

Namun pemuda ini tak bisa menikahinya pula. Sebab……kekurangan gadis itu adalah……………..dia bodoh. Dia tidak bisa menjalin percakapan sama sekali, sama sekali tidak cerdas. Dia belum menamatkan pendidikan, segala yang ia tahu Cuma memasak! Jadi pemuda itu pun pergi. Gadis itu tak cukup sempurna baginya.

Maka ia mencari selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, hingga akhirnya menemukan gadis satu ini! Ia begitu cantik, masakannya melebihi restoran bintang lima, bahkan ia punya tiga restoran sendiri : ala Thi, ala Jepang , dan ala Itali. Dan ia begitu cerdas. Ia punya dua gelar doctor, pengetahuannya begitu luas, bisa menjalin percakapan begitu hebat, begitu baik, begitu welas asih. Ia sempurna!

Tapi, pemuda ini tak bisa menikahinya. Sebab…….gadis ini mencari pria yang sempurna.

Semakin kita mengejar kesempurnaan, kesempurnaan itu akan menjauh dari kita. Karena segala sesuatu di alam ini tak ada yang sempurna kecuali Sang Pencipta!


Sumber : Pukat Kelekatan, Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya, Ajahn Brahm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar