Banyak tanaman yang dianggap gulma bagi masyarakat
ternyata memiliki banyak manfaat yang belum diketahui. Salah satu tanaman liar
yang banyak ditemukan adalah Physallia angulata L. atau lebih dikenal dengan
Ciplukan. Tanaman yang biasa tumbuh di sawah dan kebun petani ini mampu
mengobati penyakit hypertiroid.
Bagi
orang yang sebagian besar masa kecilnya tinggal di desa atau setidaknya suka
bermain di sawah, kebun ataupun padang rumput tidak asing lagi dengan nama ciplukan
(Physallia angulata L.). Famili Solanaceae (terung – terungan) ini tumbuh
pada ketinggian 1 – 1800 mdpl pada tanah – tanah kosong yang tidak terlalu
basah. Walaupun dapat ditemukan dimanapun khususnya daerah tropis, tanaman
ciplukan ini sesungguhnya berasal dari kawasan tropis Amerika Latin.
Mudah Tumbuh dan Liar
Orang
Indonesia mengenal tanaman ini sebagai tanaman liar yang tumbuh dengan mudah
dan dapat ditemukan dimana saja. Bahkan petani menyebut tanaman ini sebagai
gulma. Ciplukan sangat populer bagi masyarakat. Saking populernya tanaman ini,
setiap daerah memiliki nama yang khas untuk menyebut tanaman ini. Di Bali
dikenal sebagai kopok – kopokan, daerah Sunda mengenalnya dengan cecendet atau
cecenet. Di Madura populer dengan nama nyor – nyoran, Letokan di Minahasa,
Laponanat di Pulau Seram dan di Sasak bernama kenampol atau dedes. Menurut peneliti
ciplukan dari Universitas Brawijaya bahwa jenis tanaman ciplukan di Indonesia
memiliki dua jenis spesies agulata yang banyak tumbuh di dataran tinggi. Di
luar negeri jenisnya lebih bermacam – macam.
Penelitian tentang ciplukan juga berkembang di Jurusan Farmasi, misal saja di Universitas
Cartagena Colombia menemukan ciplukan dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan
bersifat anti pembengkakan. Bahkan dalam Farmakologi China, ciplukan diyakini
memiliki rasa pahit yang bersifat menyejukkan.
Tanaman
ciplukan memiliki kandungan kimiawi chlorogenik acid, asam sitrun dan fisalin. Buahnya
mengandung asam malat, alkoloid, tanin. Kriptoxantin, vitamin C dan elaidic
acid. Denga kandungan kimia tersebut ciplukan memiliki sifat analgetik, peluruh
air seni, menetralkan racun (detoksifikasi) dan meredakan batuk.
Penelitiannya Terus Berkembang
Di
negara – negara maju, ciplukan memiliki nilai ekonomis tinggi. Seperti di pasar
Prefektur Ishikawa Jepang, tanaman ini dibudidayakan secara intensif dan dengan
harga 780 yen Jepang per pack dengan isi 18 buah atau setara dengan Rp.4300,-. Di
Singapura, buah ciplukan menjadi cemilan eskrim penutup pada restorannya.
Ciplukan
ini mengandung Physalin K yang berfungsi menurunkan tekanan darah dan dapat
peluruh kanker 624, kandungan gizinya tinggi. Bulu yang ada di ciplukan
menghasilkan Physalin yang tinggi, proses ini bisa dikultur jaringan
diperbanyak dan dijadikan kristal untuk pengobatan menurunkan darah tinggi. Selain
itu Physalin dan Withanolid bersifat
sitotoksik pada beberapa sel kanker dan mampu menghambat pertumbuhan sel kanker
payudara, paru-paru, dan kanker darah.
Dari
berbagai penelitian yang telah dilakukan, ciplukan diketahui memiliki aktivitas
sebagai imunostimulan, antioksidan, antihyperglikemi, antibakteri, imunosupresanmasi
dan sitotoksik. Penelitina yang dilakukan oleh Juanirio dan tim peneliti dari
Philipina dalam menguji aktivitas antimikroba ekstrak murni tanaman ciplukan
pada fraksi -29-12 yang terdiri dari fisalin B, D dan F. hasilnya fraksi
tersebut dapat menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv sebesar 32 µg.
Fisalin D inilah yang berperan sebagai antimikroba.
Mengobati Hipertiroid
Tiroid
merupakan kelanjar metabolisme tubuh yang memiliki bentuk seperti kupu – kupu terdapat di leher, dibawah jakun. Beratnya sekitar
28,4 gr dan memproduksi 2 jenis hormon yaitu T3 dan T4. Metabolisme tubuh
seperti detak jantung, pertumbuhan tinggi badan, pembakaran kalori, dipengaruhi
oleh hormon tiroid. Selama produksi tirosin normal, maka fungsi metabolisme pun
berlangsung sebagaimana mestinya. Namun, apabila berlebihan menyebabkan
penyakit Hipertiroid.
Hipertiroid
merupakan kondisi dimana kelenjar tiroid terlalu aktif memproduksi hormon T3 dan T4 diatas batas yang dibutuhkan oleh tubuh. Kelebihan hormon Tirod ( T3 dan
T4 ) ini menyebabkan terganggunya aspek metabolisme tubuh seperti detak
jantung, pertumbuhan badan sampai dengan kecepatan tumbuh dalam me,bakar
kalori.
Terganggunya
sistem metabolisme berdampak pada kesehatan penderita dengan tanda – tanda berat
badan menurun secara drastis, mata tampak melotot, badan mudah berkeringat dan
sulit mengendalikan emosi. Beberapa penyebab hypertiroid adalah berlebihnya
konsumsi kelenjar tiroid, terjadi peradangan pada kelenjar tiroid, atau sekresi
THS ( Thyroid Stimulating Hormone ) oleh kelenjar pituitari secara abnormal.
Mahmood
Vessal dari Departemen Biokimia Shiraz of Medical Sciences di Iran menemuka
khasiat ciplukan untuk mengobati Hypertiroid. Mahmood Vessal menemukan apabila
tikus yang diberikan ekstrak ciplukan dapat meningkatkan ektivitas enzim pituiari
dan hipotalamus dapat mencegah pengeluaran TSH yang berlebihan. Tanaman liar
yang sering dianggap gulma dan disia – siakan kini menunjukkan khasiatnya.
Bukan hanya diusir dari lahan, tapi ciplukan juga ampuh mengusir penyakit :D
Suplemen
:
Mengobati penyakit Ala “Ciplukan”
- Influenza dan Sakit Influenza Tenggorokan *) = Tumbuhan ciplukan ( semua bagian ) yang sudah dipotong – potong seukuran 3 – 4 cm dijemur, lalu dibungkus agar tidak lembab lagi. Kemudian ambil kira – kira sebanyak 9 – 15 gr direbus, airnya diminum, lakukan sebanyak 3x sehari, atau sesuai kebutuhan dan atau petunjuk resep.
- Kencing Manis ( Diabetes ) = Sama dengan nomor satu. Tetapi pada saar merebus, rebuslah dengan 2 gelas air, hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus pda pagi hari. Ampasnya bisa direbus sekali lagi, guna diminum pada sore hari.
- Sakit paru – paru = Sama dengan nomor satu. Saat merebus, gunaka 3 – 4 gelas air. Setelah mendidih, dinginkan dan saring, minum airnya 3x sehari.
- Ayan = Buah ciplukan 8 – 10 butir dimakan setiap hari.
*) resep nomor satu juga diberlakukan terhadap
beberapa penyakit, seperti : Batuk Rejan (Pertusis), Bronchitis ( Radang
Saluran Penapasan ), Gondongan ( Paroritis ), pembengkakan buah pelir (
Orchitis ).
Diolah
dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar