Jumat, 27 April 2012

Tanaman Liar Obat Hypertiroid itu Bernama "Ciplukan"


Banyak tanaman yang dianggap gulma bagi masyarakat ternyata memiliki banyak manfaat yang belum diketahui. Salah satu tanaman liar yang banyak ditemukan adalah Physallia angulata L. atau lebih dikenal dengan Ciplukan. Tanaman yang biasa tumbuh di sawah dan kebun petani ini mampu mengobati penyakit hypertiroid.
Bagi orang yang sebagian besar masa kecilnya tinggal di desa atau setidaknya suka bermain di sawah, kebun ataupun padang rumput tidak asing lagi dengan nama ciplukan (Physallia angulata L.). Famili Solanaceae (terung – terungan) ini tumbuh pada ketinggian 1 – 1800 mdpl pada tanah – tanah kosong yang tidak terlalu basah. Walaupun dapat ditemukan dimanapun khususnya daerah tropis, tanaman ciplukan ini sesungguhnya berasal dari kawasan tropis Amerika Latin.
Mudah Tumbuh dan Liar
Orang Indonesia mengenal tanaman ini sebagai tanaman liar yang tumbuh dengan mudah dan dapat ditemukan dimana saja. Bahkan petani menyebut tanaman ini sebagai gulma. Ciplukan sangat populer bagi masyarakat. Saking populernya tanaman ini, setiap daerah memiliki nama yang khas untuk menyebut tanaman ini. Di Bali dikenal sebagai kopok – kopokan, daerah Sunda mengenalnya dengan cecendet atau cecenet. Di Madura populer dengan nama nyor – nyoran, Letokan di Minahasa, Laponanat di Pulau Seram dan di Sasak bernama kenampol atau dedes. Menurut peneliti ciplukan dari Universitas Brawijaya bahwa jenis tanaman ciplukan di Indonesia memiliki dua jenis spesies agulata yang banyak tumbuh di dataran tinggi. Di luar negeri jenisnya lebih bermacam – macam.
Penelitian tentang ciplukan juga berkembang di Jurusan Farmasi, misal saja di Universitas Cartagena Colombia menemukan ciplukan dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan bersifat anti pembengkakan. Bahkan dalam Farmakologi China, ciplukan diyakini memiliki rasa pahit yang bersifat menyejukkan.
Tanaman ciplukan memiliki kandungan kimiawi chlorogenik acid, asam sitrun dan fisalin. Buahnya mengandung asam malat, alkoloid, tanin. Kriptoxantin, vitamin C dan elaidic acid. Denga kandungan kimia tersebut ciplukan memiliki sifat analgetik, peluruh air seni, menetralkan racun (detoksifikasi) dan meredakan batuk.
Penelitiannya Terus Berkembang
Di negara – negara maju, ciplukan memiliki nilai ekonomis tinggi. Seperti di pasar Prefektur Ishikawa Jepang, tanaman ini dibudidayakan secara intensif dan dengan harga 780 yen Jepang per pack dengan isi 18 buah atau setara dengan Rp.4300,-. Di Singapura, buah ciplukan menjadi cemilan eskrim penutup pada restorannya.
Ciplukan ini mengandung Physalin K yang berfungsi menurunkan tekanan darah dan dapat peluruh kanker 624, kandungan gizinya tinggi. Bulu yang ada di ciplukan menghasilkan Physalin yang tinggi, proses ini bisa dikultur jaringan diperbanyak dan dijadikan kristal untuk pengobatan menurunkan darah tinggi. Selain itu Physalin dan Withanolid bersifat sitotoksik pada beberapa sel kanker dan mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara, paru-paru, dan kanker darah.
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, ciplukan diketahui memiliki aktivitas sebagai imunostimulan, antioksidan, antihyperglikemi, antibakteri, imunosupresanmasi dan sitotoksik. Penelitina yang dilakukan oleh Juanirio dan tim peneliti dari Philipina dalam menguji aktivitas antimikroba ekstrak murni tanaman ciplukan pada fraksi -29-12 yang terdiri dari fisalin B, D dan F. hasilnya fraksi tersebut dapat menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv sebesar 32 µg. Fisalin D inilah yang berperan sebagai antimikroba.
Mengobati Hipertiroid
Tiroid merupakan kelanjar metabolisme tubuh yang memiliki bentuk seperti kupu – kupu  terdapat di leher, dibawah jakun. Beratnya sekitar 28,4 gr dan memproduksi 2 jenis hormon yaitu T3 dan T4. Metabolisme tubuh seperti detak jantung, pertumbuhan tinggi badan, pembakaran kalori, dipengaruhi oleh hormon tiroid. Selama produksi tirosin normal, maka fungsi metabolisme pun berlangsung sebagaimana mestinya. Namun, apabila berlebihan menyebabkan penyakit Hipertiroid.
Hipertiroid merupakan kondisi dimana kelenjar tiroid terlalu aktif memproduksi hormon T3 dan T4 diatas batas yang dibutuhkan oleh tubuh. Kelebihan hormon Tirod ( T3 dan T4 ) ini menyebabkan terganggunya aspek metabolisme tubuh seperti detak jantung, pertumbuhan badan sampai dengan kecepatan tumbuh dalam me,bakar kalori.
Terganggunya sistem metabolisme berdampak pada kesehatan penderita dengan tanda – tanda berat badan menurun secara drastis, mata tampak melotot, badan mudah berkeringat dan sulit mengendalikan emosi. Beberapa penyebab hypertiroid adalah berlebihnya konsumsi kelenjar tiroid, terjadi peradangan pada kelenjar tiroid, atau sekresi THS ( Thyroid Stimulating Hormone ) oleh kelenjar pituitari secara abnormal.
Mahmood Vessal dari Departemen Biokimia Shiraz of Medical Sciences di Iran menemuka khasiat ciplukan untuk mengobati Hypertiroid. Mahmood Vessal menemukan apabila tikus yang diberikan ekstrak ciplukan dapat meningkatkan ektivitas enzim pituiari dan hipotalamus dapat mencegah pengeluaran TSH yang berlebihan. Tanaman liar yang sering dianggap gulma dan disia – siakan kini menunjukkan khasiatnya. Bukan hanya diusir dari lahan, tapi ciplukan juga ampuh mengusir penyakit :D

Suplemen :
Mengobati penyakit Ala “Ciplukan”
  1. Influenza dan Sakit Influenza Tenggorokan *)Tumbuhan ciplukan ( semua bagian ) yang sudah dipotong – potong seukuran 3 – 4 cm dijemur, lalu dibungkus agar tidak lembab lagi. Kemudian ambil kira – kira sebanyak 9 – 15 gr direbus, airnya diminum, lakukan sebanyak 3x sehari, atau sesuai kebutuhan dan atau petunjuk resep.
  1. Kencing Manis ( Diabetes )Sama dengan nomor satu. Tetapi pada saar merebus, rebuslah dengan 2 gelas air, hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus pda pagi hari. Ampasnya bisa direbus sekali lagi, guna diminum pada sore hari.
  1. Sakit paru – paruSama dengan nomor satu. Saat merebus, gunaka 3 – 4 gelas air. Setelah mendidih, dinginkan dan saring, minum airnya 3x sehari.
  1. AyanBuah ciplukan 8 – 10 butir dimakan setiap hari.

*) resep nomor satu juga diberlakukan terhadap beberapa penyakit, seperti : Batuk Rejan (Pertusis), Bronchitis ( Radang Saluran Penapasan ), Gondongan ( Paroritis ), pembengkakan buah pelir ( Orchitis ).
Diolah dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar